Blogku

Minggu, 06 Maret 2016

My Essay: Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Mendunia



PENTINGNYA PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MENDUNIA

Oleh: Hendri Surya Widcaksana (15/381058/PA/16738)
Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika - Fakultas MIPA UGM 2015

Pada saat ini, Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN/ ASEAN Economic Community (MEA/AEC) bersama 9 negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Dengan diberlakukannya MEA, semua sektor yang ada termasuk pasar tenaga kerja dan perdagangan terbuka lebar dan tidak ada lagi hambatan bagi seluruh penduduk di seluruh ASEAN termasuk Indonesia sehingga serbuan tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, Thailand, atau negara-negara ASEAN lainnya tidak dapat dibendung lagi.   Banyak orang yang antusias dengan MEA dan menganggap MEA adalah peluang besar untuk mengembangkan potensi mereka, tidak sedikit juga orang yang menjadikan MEA sebagai ancaman, semua tergantung kepada kita semua bagaimana cara menyikapinya. Bagi saya, sudah seharusnya kita sebagai pemuda Indonesia untuk mengembangkan potensi pada diri kita agar kita dapat bersaing di MEA sehingga tak menutup kemungkinan banyak orang Indonesia yang bisa mendunia dan dapat menjadi kebanggaan kita semua.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikannya sebagai negara maju. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai 255,461 juta jiwa. Tak hanya itu, saat ini Indonesia juga sudah mengalami Bonus Demografi dimana jumlah penduduk usia produktifnya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bangsa[1]. Bonus demografi dapat menguntungkan bangsa jika dimanfaatkan dengan benar, untuk itu diperlukan peran dari para pemuda yang aktif dan dinamis untuk membawa Indonesia ke tahap yang lebih tinggi. Selain itu, peran mahasiswa juga sangat diperlukan agar dapat berkontribusi aktif untuk memajukan Indonesia karena mahasiswa memiliki 3 peran penting dalam kehidupan bangsa yaitu sebagai Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock. Sebagai agent of change, mahasiswa sebagai agen perubahan dituntut untuk bersifat kritis dan diperlukan implementasi yang nyata. Mahasiswa adalah garda terdepan dalammemperjuangkan hak-hak rakyat , mengembalikan nilai-nilai kebenaran yang dilakukan olehkelompok-kelompok elit yang hanya memetingkan dirinya dan nasib kelompoknya. Selain itu, sebagai social control juga, mahasiswa memiliki tugas mengontrol peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Mahasiswa sebagai penengah antara Pemerintah dan masyarakat, disinilah peranan mahasiswa sebagai pengontrol. Mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah dan juga mahasiswa menunjukkan sikap yang baik terhadap masyarakat sebagai kontrol sosial. Dan yang terakhir, karena perannya sebagai iron stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa merupakan aset cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Sudah banyak mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional, salah satunya adalah Tim Mobil Listrik “Garuda UNY” yang berhasil menjadi juara umum di ajang ISGCC 2015 di Korea Selatan[2], tak hanya itu, Ali Khumaeni, mahasiswa dari Indonesia juga berhasil mendapatkan penghargaan ilmiah Great Scientific Exchange 2012 (SCIX 2012), di Kansas City, Missouri, Amerika atas terobosannya dalam bidang teknik analisis atom[3]. Kedua contoh diatas dapat dibuktikan bahwa pemuda Indonesia bisa mendunia dan ini juga dapat dijadikan motivasi pemuda-pemudi Indonesia lainnya agar dapat bersaing secara global. Di samping itu, kemampuan untuk mendunia juga harus dibarengi dengan iman dan kepribadian yang luhur agar mental pemuda Indonesia tidak mudah goyah dan tidak tenggelam dalam arus globalisasi. Salah satu yang harus tertanam dalam jiwa pemuda Indonesia adalah patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air, kemampuan beradaptasi, kemampuan menyaring dalam arus globalisasi, kemampuan berbahasa, dan juga integritas.
Dengan peran mahasiswa sebagai agen perubahan, kontrol sosial, serta iron stock, diharapkan mahasiswa dapat mendorong pemuda Indonesia lainnya agar Indonesia dapat dikenal baik di mata dunia karena pemuda memiliki daya kreativitas yang tinggi serta memiliki semangat dan energi yang cukup untuk membangun negeri. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kerjasama yang baik antara mahasiswa, pemuda, masyarakat, serta pemerintah agar potensi bangsa dapat dioptimalkan sehingga bangsa Indonesia dapat bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan juga persaingan secara global. Diharapkan di masa yang akan datang, lebih banyak lagi pemuda-pemudi Indonesia yang menjadi motor perubahan bagi Indonesia dan Dunia, sehingga para pemuda-pemudi Indonesia dapat memperbaiki citra Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang adil, makmur, dan sejahtera.


[1] http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020
[2] http://news.okezone.com/read/2015/06/01/65/1158478/uny-juara-umum-kompetisi-mobil-listrik-internasional
[3] http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/10/121008_indostudentachievement.shtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar