PENTINGNYA PERAN MAHASISWA DALAM
MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MENDUNIA
Oleh:
Hendri Surya Widcaksana (15/381058/PA/16738)
Jurusan
Ilmu Komputer dan Elektronika - Fakultas MIPA UGM 2015
Pada
saat ini, Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN/ ASEAN Economic
Community (MEA/AEC) bersama 9 negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Thailand, dan Filipina. Dengan diberlakukannya MEA, semua sektor yang
ada termasuk pasar tenaga kerja dan perdagangan terbuka lebar dan tidak ada
lagi hambatan bagi seluruh penduduk di seluruh ASEAN termasuk Indonesia
sehingga serbuan tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, Thailand, atau
negara-negara ASEAN lainnya tidak dapat dibendung lagi. Banyak orang yang antusias dengan MEA dan menganggap MEA adalah
peluang besar untuk mengembangkan potensi mereka, tidak sedikit juga orang yang
menjadikan MEA sebagai ancaman, semua tergantung kepada kita semua bagaimana
cara menyikapinya. Bagi saya, sudah seharusnya kita sebagai pemuda Indonesia
untuk mengembangkan potensi pada diri kita agar kita dapat bersaing di MEA
sehingga tak menutup kemungkinan banyak orang Indonesia yang bisa mendunia dan
dapat menjadi kebanggaan kita semua.
Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikannya sebagai negara maju.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2015 mencapai 255,461 juta jiwa. Tak hanya itu, saat ini Indonesia juga sudah
mengalami Bonus Demografi dimana jumlah penduduk usia produktifnya merupakan
yang terbesar sepanjang sejarah bangsa[1].
Bonus demografi dapat menguntungkan bangsa jika dimanfaatkan dengan benar,
untuk itu diperlukan peran dari para pemuda yang aktif dan dinamis untuk
membawa Indonesia ke tahap yang lebih tinggi. Selain itu, peran mahasiswa juga
sangat diperlukan agar dapat berkontribusi aktif untuk memajukan Indonesia
karena mahasiswa memiliki 3 peran penting dalam kehidupan bangsa yaitu sebagai Agent
of Change, Social Control, dan Iron Stock. Sebagai agent of change, mahasiswa
sebagai agen perubahan dituntut untuk bersifat kritis dan diperlukan
implementasi yang nyata. Mahasiswa adalah garda terdepan dalammemperjuangkan
hak-hak rakyat , mengembalikan nilai-nilai kebenaran yang dilakukan
olehkelompok-kelompok elit yang hanya memetingkan dirinya dan nasib kelompoknya.
Selain itu, sebagai social control juga, mahasiswa memiliki tugas mengontrol
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk kepentingan
pribadi dan kelompok. Mahasiswa sebagai penengah antara Pemerintah dan
masyarakat, disinilah peranan mahasiswa sebagai pengontrol. Mahasiswa menyampaikan
aspirasi masyarakat terhadap pemerintah dan juga mahasiswa menunjukkan sikap yang
baik terhadap masyarakat sebagai kontrol sosial. Dan yang terakhir, karena
perannya sebagai iron stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia
tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa merupakan aset
cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Dunia kampus dan kemahasiswaannya
merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi
mereka yang memiliki kesempatan.
Sudah
banyak mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia
di kancah Internasional, salah satunya adalah Tim Mobil Listrik “Garuda UNY”
yang berhasil menjadi juara umum di ajang ISGCC 2015 di Korea Selatan[2],
tak hanya itu, Ali Khumaeni, mahasiswa dari Indonesia juga berhasil mendapatkan
penghargaan ilmiah Great Scientific Exchange 2012 (SCIX 2012), di Kansas City,
Missouri, Amerika atas terobosannya dalam bidang teknik analisis atom[3].
Kedua contoh diatas dapat dibuktikan bahwa pemuda Indonesia bisa mendunia dan
ini juga dapat dijadikan motivasi pemuda-pemudi Indonesia lainnya agar dapat
bersaing secara global. Di samping itu, kemampuan untuk mendunia juga harus
dibarengi dengan iman dan kepribadian yang luhur agar mental pemuda Indonesia
tidak mudah goyah dan tidak tenggelam dalam arus globalisasi. Salah satu yang
harus tertanam dalam jiwa pemuda Indonesia adalah patriotisme dan kecintaan
terhadap tanah air, kemampuan beradaptasi, kemampuan menyaring dalam arus
globalisasi, kemampuan berbahasa, dan juga integritas.
Dengan
peran mahasiswa sebagai agen perubahan, kontrol sosial, serta iron stock, diharapkan mahasiswa dapat
mendorong pemuda Indonesia lainnya agar Indonesia dapat dikenal baik di mata
dunia karena pemuda memiliki daya kreativitas yang tinggi serta memiliki
semangat dan energi yang cukup untuk membangun negeri. Oleh karena itu,
diperlukan sinergi dan kerjasama yang baik antara mahasiswa, pemuda,
masyarakat, serta pemerintah agar potensi bangsa dapat dioptimalkan sehingga
bangsa Indonesia dapat bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan juga persaingan
secara global. Diharapkan di masa yang akan datang, lebih banyak lagi pemuda-pemudi
Indonesia yang menjadi motor perubahan bagi Indonesia dan Dunia, sehingga para
pemuda-pemudi Indonesia dapat memperbaiki citra Indonesia dan menjadikan
Indonesia sebagai negara maju yang adil, makmur, dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar